4 Bidang ilmu peternakan yang perlu diketahui
4 Bidang ilmu peternakan yang perlu diketahui
Peternakan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam mengembangkan dan memelihara hewan ternak untuk dimanfaatkan hasil ternaknya.
Umumnya hasil dari hewan ternak meliputi daging, telur, dan susu, namun disadari bahwa masih banyak produk yang bisa diperoleh dari hewan ternak seperti madu lebah dan benang dari ulat sutera.
Selain itu, budidaya perairan meliputi ikan, udang dan kerang masih dalam dalam ranah peternakan yang hasil akhirnya dikonsumsi oleh manusia.
Tambahan lainnya seperti peternakan serangga dan hewan eksotik yang telah didomestikasi.
Disadari bahwa seorang peternak harus menambah ilmu dan pengetahuan terkait dunia peternakan yang lebih luas lagi. Berikut ini adalah 4 bidang ilmu peternakan yang perlu kamu ketahui sebagai seorang peternak.
1. Ilmu Produksi dan Pemuliaan Ternak
Ilmu produksi dan pemuliaan ternak tidak hanya meliputi bidang pembibitan dan penggemukan ternak namun mencakup ilmu yang lebih luas untuk mendapatkan bibit ternak yang bermutu tingg.
Dengan masa pemeliharaan yang singkat, hasil ternak yang berkualitas, serta pemanfaatan teknologi peternakan untuk memudahkan pekerjaan peternak.
Seleksi pejantan dan betina merupakan ilmu dasar untuk memperoleh bibit yang bermutu dan berkualitas.
Contohnya, selama ini waktu pemeliharaan ternak ayam membutuhkan waktu paling cepat 6 bulan untuk bisa dipanen, namun dengan ilmu pemuliaan genetika, anda bisa memeliharanya hanya 45 hari.
Pemanfaatan teknologi kawin suntik (inseminasi buatan) juga merupakan salah satu rangkaian ilmu produksi yang wajib diketahui oleh peternak.
2. Ilmu Formulasi dan Nutrisi Pakan
Pakan merupakan tantangan terbesar usaha peternakan, hampir 70 – 80 % biaya yang dikeluarkan oleh suatu usaha peternakan digunakan untuk membiayai pakan ternak.
Ilmu formulasi dan nutrisi pakan berguna untuk memastikan bahan pakan dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan pakan yang bergizi untuk ternak.
Ilmu ini sangat penting bagi peternak untuk memformulasikan sendiri pakan yang akan mereka berikan pada ternak mereka sehingga lebih menghemat biaya pengeluaran.
Hewan ternak umumnya golongan herbivora, tetapi karena pemeliharaan berlangsung secara intensif sehingga perlu memastikan kebutuhan energi dan protein mereka melalui pakan.
Kebutuhan energi lebih banyak diperoleh dari tanaman serelia seperti padi, jagung, gandum dan tambahan umbi – umbian seperti ketela, singkong dan ubi jalar.
Sedangkan kebutuhan protein diperoleh dari bahan ikan, daging, susu, kacang – kacangan, dan lain – lain.
Tantangan terberat dalam meramu pakan ternak adalah sumber bahan pakan yang bersaing dengan kebutuhan manusia sehingga dibutuhkan keilmuan dalam memformulasikan
Bahan pakan yang tersedia dengan jumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak.
3. Ilmu Teknologi Hasil Peternakan
Tidak bisa dipungkiri bahwa kelemahan seorang peternak sampai saat ini ialah rendahnya pengelolaan hasil ternak utamanya terhadap produk yang dihasilkan
Berupa daging, susu, telur, dan lain – lain yang daya simpannya yang tidak bisa bertahan lama menyebabkan hasil ternak tidak bisa lagi diterima di pasaran.
Seorang peternak harus bisa mengolah hasil ternaknya sendiri sehingga tidak mengalami kerugian bila hasil ternaknya ternyata berlebih.
Adapun beberapa olahan hasil ternak yang telah lama dikembangkan ialah bakso, sosis, nugget, keju, susu steril, telur asin, dan lain – lain.
Teknologi lainnya yang dapat dilakukan ialah penyimpanan dalam bentuk beku dengan memanfaatkan cold storage untuk memastikan daging, susu, dan telur masih aman dikonsumsi karena bakteri tidak dapat tumbuh pada suhu tersebut.
4. Ilmu Sosial dan Ekonomi Peternakan
Sehubungan dengan hasil ternak yang telah diperoleh, maka peternak pun dituntut untuk menguasai sosial dan ekonomi dalam melakukan perdagangan.
Hal ini masih menjadi masalah besar, dikarenakan pasar dikuasai sepenuhnya oleh tengkulak sehingga nilai jual pada konsumen akhir mahal sedangkan hasil penjualan yang diterima peternak murah.
Peternak harus mengerti dalam mengatur hal tersebut karena keuntungan terbesar dalam budidaya peternakan berasal dari sektor perdagangan hasil ternak baik berupa bibit, penggemukan, dan olahan pangan asal ternak.
Peternak bisa tergabung dalam sebuah koperasi atau kelompok tani – ternak untuk memudahkan proses penjualan.
Tidak ada komentar