Refrensi Produk Terbaik Dan Info Menarik

Wadulink Wringinanom Sulap Tempat Sampah Menjadi Taman Botani


SIAGAINDONESIA.COM Untuk menyelamatkan Bantaran sungai  PKK Desa wringinanom membentuk Wanita Peduli Lingkungan (Wadulink) Mempelopori pemanfaatan bantaran Sungai untuk Taman Botani, selain bermanfaat sebagai pelestarian fungsi lingkungan hidup Taman Botani Bantaran juga bermanfaat sebagai wahana edukasi bagi keluarga.  Di Lahan Bantaran Seluas  300 m2, PKK Desa Wringinanom Menyulap lahan yang semula menjadi tempat sampah menjadi kebun Tanaman Obat, Taman Tumbuhan Langka dan tumbuhan hias yang jumlah koleksinya melebihi 50 Spesies.
Wadulink bekerjasama dengan Perum Jasa Tirta 1 bersama PKK Desa Lebani Waras dan PKK Desa Sumengko mendorong Keterlibatan Perempuan dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
“Selama ini Perempuan menjadi bagian dari kerusakan sungai seperti membuang sampah kesungai, membuang popok dan pembalut ke sungai dan perempuan pula yang sering terlihat membuang sampah ke Sungai, maka kami di Wadulink Menginisiasi gerakan Wanita peduli Sungai di Wringinanom”Ungkap Nita Qomariah Ketua Wadulink sekaligus Ketua Pokja Lingkungan PKK Desa Wringinanom. Ditemui hari Minggu (4/12)
“Selama ini lahan bantaran di Wilayah Kecamatan Wringinanom banyak beralih fungsi menjadi bangunan dan dimanfaatkan untuk tempat pembuangan sampah, kami Ibu-ibu PKK di Wringinanom ingin mengembalikan bantaran menjadi lahan terbuka hijau dan membawa manfaat bagi lingkungan hidup” Ujar Khulifah  Ketua Penggerak PKK Desa wringinanom. .
Bantaran sungai banyak diubah fungsinya menjadi rumah dan bangunan ruko sehingga menimbulkan penyempitan sungai dan menambah jumlah sampah karena penghuni rumah di bantaran umumnya membuang sampah dan limbah domestiknya ke aliran sungai.
“untuk mengendalikan pemanfaatan bantaran agar sesuai dengan fungsi ekologisnya maka Pemerintah Desa Wringinanom dengan di motori oleh PKK Desa Wringinanom berinisiatif mengelolah Kawasan Bantaran Sungai Brantas di Desa Wringinanom sepanjang 1000 meter menjadi kawasan Taman Botani,” Ujar Nita Qomari Pokja Lingkungan Hidup penggerak PKK Desa Wringinanom.
Didalam taman Botani Desa Wringinanom terdapat lebih dari 50 Spesies tanaman. Diantaranya merupakan tanaman langka seperti Sempur, Kopi anjing, kecacil Rukem, kenari, mundu dan kepel, saputangan, kawisto, dan kayu ireng. Selain itu juga dikembangkan Tumbuhan Berkhasiat obat  seperti  kumis kucing, pecut kuda, tapak liman dan lidah mertua.
“Kedepannya taman botani akan kami jadikan sarana edukasi kepada masyarakat di kecamatan Wringinanom sehingga perlahan-lahan kami harapkan mengembalikan fungsi bantaran sebagai ruang public dan bukan menjadi tempat sampah, “ Ujar Nurhidayati Ketua Penggerak PKK Kecamatan Wringinanom
Wilayah Kecamatan Wringinanom kini sedang berkembang menjadi kawasan industry yang semula didominasi kawasan pertanian. Perubahan ini menimbulkan perpindahan penduduk ke wilayah Kecamatan Wringinanom sehingga tidak mengherankan banyak alih fungsi lahan menjadi kawasan terbangun. Daerah Bantaran Sungai selama ini menjadi sasaran warga untuk dirubah menjadi kawasan hunian atau tempat usaha karena lemahnya pengawasan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan rakyat (PUPR). Seringkali lahan bantaran mendapat perhatian PUPR setelah lahan ini menjadi konflik karena banyak dialihfungsikan jadi pemukiman bahkan beberapa lokasi di Surabaya dan Sidoarjo daerah bantaran Sungai telah disertifikatkan.
“Masyarakat harus dilibatkan dalam menjaga kelestarian fungsi Bantaran di Wilayah Kabupaten Sidoarjo karena 75% kerusakan sungai di Sidoarjo karena buruknya tata kelola sungai dan mininya keterlibata masyarakat dalam menjaga fungsi lingkungan sungai” Ujar Daru Setyo Rini direktur Institut Pemulihan dan Perlindungan Sungai (INSPIRASI) yang saat ini sedang mengembangkan taman-taman di bantaran sungai melibatkan PKK dan Komunitas di Daerah Aliran Sungai di Jawa Timur.
sumber : http://www.siagaindonesia.com/140272/wadulink-wringinanom-sulap-tempat-sampah-menjadi-taman-botani.html

Tidak ada komentar